Jumlah Pulau di Indonesia 2013



       Tahun 1972Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memublikasikan sebanyak 6.127 nama pulau-pulau di Indonesia. Pada tahun 1987 Pusat Survei dan Pemetaan ABRI (Pussurta ABRI) menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 17.508, di mana 5.707 di antaranya telah memiliki nama, termasuk 337 nama pulau di sungai.Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), pada tahun 1992 menerbitkan Gazetteer Nama-nama Pulau dan Kepulauan Indonesia yang mencatat sebanyak 6.489 pulau bernama, termasuk 374 nama pulau di sungai.Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Pada tahun 2002  berdasarkan hasil kajian citra satelit menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 18.306 buah.
       Data Departemen Dalam Negeri berdasarkan laporan dari para gubernur dan bupati/wali kota, pada tahun 2004 menyatakan bahwa 7.870 pulau yang bernama, sedangkan 9.634 pulau tak bernama
Jumlah pulau di Indonesia menurut data Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004adalah sebanyak 17.504 buah. 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama.
Rekapitulasi jumlah pulau di Indonesia tahun 2004
No.
Provinsi
Jumlah pulau
Jumlah
Bernama
Belum bernama
1.
205
458
663
2.
237
182
419
3.
200
191
391
4.
73
66
139
5.
16
3
19
6.
43
10
53
7.
23
24
47
8.
86
102
188
9.
311
639
950
10.
1.350
1.058
2.408
11.
111
107
218
12.
19
112
131
13.
47
249
296
14.
22
1
23
15.
232
55
287
16.
48
83
131
17.
25
60
85
18.
461
403
864
19.
473
719
1.192
20.
246
93
339
21.
27
5
32
22.
164
156
320
23.
232
138
370
24.
310
358
668
25.
139
611
750
26.
190
105
295
27.
361
290
651
28.
96
40
136
29.
741
681
1.422
30.
125
1.349
1.474
31.
301
297
598
32.
956
989
1.945
Total
7.870
9.634
17.504
  • Masih banyak lagi pulau di Indonesia baik yang sudah diberi nama dan dihuni maupun yang belum diberi nama dan belum dihuni oleh orang Indonesia sehingga kerapkali terjadi perebutan pulau antara Indonesia dengan negara-negara tetangga dengan tajuk persengketaan batas negara.
  • Jumlah pulau yang begitu banyak menyebabkan adanya nama pulau yang sama.
  • Pulau Ligitan kini milik Malaysia dan disahkan oleh International Court of Justice.
  • Pulau Sipadan kini milik Malaysia dan disahkan oleh International Court of Justice.
Read More..

Sisa-Sisa Keangkuhan Benteng Fort de Kock

MASIH ingat Perang Paderi di mana tokoh adat Sumatera Barat, Tuanku Imam Bonjol memimpin perlawanan rakyat Minangkabau melawan serdadu Belanda yang mencoba menjajah tanah Minang? Pemerintah penjajah Hindia Belanda akhirnya merasa penting membangun sebuah benteng sebagai pertahanan pemerintah dalam menghadapi perlawanan rakyat.

Benteng Fort de Kock didirikan pada tahun 1825 oleh Kapten Bauer di atas Bukit Jirek Negeri, Bukit Tinggi. Hingga saat ini, Benteng Fort de Kock masih menjadi saksi bisu angkuhnya penjajahan Belanda pada saat itu untuk berkuasa atas Minangkabau dan sisa-sisa keangkuhannya masih tersirat dalam bangunan setinggi 20 meter dengan warna cat putih dan hijau ini. 

Benteng Fort de Kock dilengkapi dengan meriam kecil di keempat sudutnya. Kawasan sekitar benteng sudah dipugar oleh pemerintah daerah menjadi sebuah taman dengan banyak pepohonan rindang dan mainan anak-anak. 

Benteng yang berada di kawasan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukit Tinggi ini berada di lokasi yang sama dengan Kebun Binatang Bukit Tinggi dan Museum Rumah Adat Baanjuang. Kawasan benteng terletak di bukit sebelah kiri pintu masuk sedangkan kawasan kebun binatang dan museum berbentuk rumah gadang tersebut berada di bukit sebelah kanan. 

Keduanya dihubungkan oleh Jembatan Limpapeh yang di bawahnya adalah jalan raya dalam kota Bukit Tinggi. Memang kawasan ini hanya terletak 1 km dari pusat kota Bukit Tinggi di kawasan Jam Gadang, tepatnya di terusan jalan Tuanku nan Renceh. Bukit Tinggi sendiri dapat ditempuh sekitar 2 jam dari Kota Padang sebagai ibukota provinsi Sumatera Barat.

Dengan membayar retribusi sebesar Rp 5.000, melihat benteng, menyeberangi jembatan dengan pemandangan yang indah, mengamat-amati berbagai macam satwa dan belajar sejarah di museum dapat dinikmati sekaligus. Khusus memasuki Rumah Adat Baanjuang, pengunjung harus membayar lagi tiket masuk sebesar Rp 1.000 per orang. Tempat ini sering dijadikan tempat piknik keluarga atau tujuan bagi rombongan siswa TK maupun SD untuk mengenal alam, sejarah dan budaya sekaligus.

Sejumlah pengunjung bahkan tampak bergembira hanya sekedar menikmati suasana rindang di sekitar Benteng Fort de Kock usai membaca sedikit penjelasan sejarah mengenai benteng tersebut. Ini tertulis di sebuah prasasti sekitar 10 meter di depan benteng yang ditandatangani oleh Walikota Bukit Tinggi H. Djufri ketika diresmikan sebagai tempat wisata pada tanggal 15 Maret 2003. Berikut sedikit penjelasan tentang Benteng Fort de Kock:

Benteng Fort de Kock ini didirikan oleh Kapten Bauer pada tahun 1825 di atas Bukit Jirek negeri Bukit Tinggi sebagai kubu pertahanan pemerintahan Hindia Belanda menghadapi perlawanan rakyat dalam Perang Paderi yang dipimpin oleh TUANKU IMAM BONJOL.

Ketika itu Baron Hendrick Markus de Kock menjadi Komandan de Roepoen dan Wakil Gubernur Jenderal Pemerintahan Hindia Belanda. Dari sinilah nama lokasi ini menjadi Benteng Fort de Kock.

Udara sejuk Bukit Tinggi bisa saja membuat pengunjung yang datang menjadi lupa waktu. Apalagi jika memandangi keindahan Ngarai Sianok, Gunung Singgalang, Gunung Pasaman dan juga kota Bukit Tinggi dari atas Jembatan Limpapeh. Lalu terus berjalan melihat berbagai satwa dan mampi sebentar di Rumah Adat Baanjuang untuk menambah sedikit wawasan tentang budaya Minangkabau. 

Di dalam bangunan yang sengaja dibangun pada tahun 1930 oleh seorang Belanda, Mr. Mandelar Controleur tersimpan berbagai macam benda-benda khas Minangkabau, seperti pakaian adat, tanduk kerbau dan peralatan menangkap ikan tradisional. Di tempat ini, pengunjung juga dapat berfoto di anjungan maupun dengan pakaian adat Minang hanya dengan membayar Rp 2.500-Rp 5.000.

Keangkuhan Benteng Fort de Kock juga terekam dalam berbagai cendera  mata yang dijajakan di kios-kios di luar kawasan wisata, seperti kaus, gantungan kunci dan tas khas Minangkabau. Sayang rasanya, jika pulang tanpa kenangan tersendiri tentang Benteng Fort de Kock.
Read More..

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru: Panorama Spektakuler Gunung Api dan Padang Pasir



Tinjauan

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru meliputi area seluas 800 km persegi yang berada di  Jawa Timur. Bagi siapa pun yang memiliki kecintaan terhadap suasana gunung api, kunjungan ke taman ini merupakan suatu keharusan. Taman ini adalah kawasan gunung berapi terbesar di provinsi  Jawa Timur. Mengunjungi taman ini dan melihat gumpalan asap keluar dari Gunung Semeru,  gunung api aktif yang berada 3676 meter di atas permukaan laut adalah pengalaman yang luar biasa indah. Kaldera di taman ini merupakan yang terluas di pulau Jawa, dengan padang pasir tandus seluas 10 km. Di lautan pasir ini ditemukan tujuh buah pusat letusan dalam dua jalur yang silang-menyilang yaitu dari timur-barat dan timur laut-barat daya. Dari timur laut-barat daya inilah muncul Gunung Bromo yang termasuk gunung api yang masih aktif dan sewaktu-waktu dapat mengeluarkan asap letusan dan mengancam kehidupan manusia di sekitarnya (± 3.500 jiwa). Suhu di puncak Gunung Bromo berkisar antara 5 sampai 18 derajat Celcius.
Daerah Tengger yang berpasir telah dilindungi sejak tahun 1919. Diyakini sebagai satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia, dan mungkin di dunia yang memiliki pasir laut yang unik sekitar 2000 m di atas permukaan laut. Ada beberapa gunung di dalam kaldera Bromo ini seperti: Gunung Watangan (2.661 m dpl). Gunung Batok (2.470 m dpl), Gunung Kursi (2.581 dpl), Watangan Gunung (2661 m dpl), dan Widadaren Gunung (2.650 m dpl).
Dengan pemandangan yang indah, akses yang mudah dan fasilitas cukup memadai, tidak heran bahwa tempat ini merupakan salah satu destinasi wisata yang paling populer di Jawa.
Untuk melihat lebih banyak foto Gunung Bromo yang menakjubkan, klik link ini.
Read More..

Tradisi Lompat Batu Nias


Tradisi melompat batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai fahombo batu adalah pada mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik. Lebih jauh dari itu bila sang pemuda mampu melompati batu yang disusun hingga mencapai ketinggian 2 m dengan ketebalan 40 cm dengan sempurna maka itu artinya sang pemuda kelak akan menjadi pemuda pembela kampungnya samu’i mbanua atau la’imba hor, jika ada konflik dengan warga desa lain. 

Tapi satu hal yang perlu diketahui bahwa tradisi lompat batu ini tidak terdapat di semua wilayah Nias dan hanya terdapat pada kampung-kampung tertentu saja seperti di wilayah Teluk Dalam. Dan satu hal lagi, tradisi ini hanya boleh diikuti oleh kaum laki-laki saja, dan sama sekali tak memperbolehkan kaum perempuan untuk mencobanya mengingat lompat batu merupakan ajang ketangkasan yang nantinya bila berhasil melompat dengan sempurna yang bersangkutan akan didampuk menjadi pembela kampungnya ketika ada perselisihan dengan kampung lain. 

Oleh karena begitu prestisiusnya kemampuan lompat batu ini, maka sang pemuda yang telah berhasil menaklukan batu ini pada kali pertama bukan saja akan menjadi kebanggaan dirinya sendiri tapi juga bagi keluarganya. Bagi keluarga sang pemuda yang baru pertama kali mampu melompati batu setinggi 2 meter ini biasanya akan menyembelih beberapa ekor ternak sebagai wujud syukuran atas keberhasilan anaknya.

Penampakan tinggi batu yang jauh di atas tinggi pemuda dewasa
Karena suatu kebanggaan, maka setiap pemuda tidak mau kalah dengan yang lain. Sejak umur sekitar 7-12 tahun atau sesuai dengan pertumbuhan seseorang, anak-anak laki-laki biasanya bermain dengan melompat tali. Mereka menancapkan dua tiang sebelah menyebelah, membuat batu tumpuan, lalu melompatinya. Dari yang rendah, dan lama-lama ditinggikan. Ada juga dengan bantuan dua orang teman yang memegang masing-masing ujung tali, dan yang lain melompatinya secara bergilir. Mereka bermain dengan semangat kebersamaan dan perjuangan. 

Uniknya, konon meski sudah latihan keras tidak semua pemuda akhirnya berhasil melewati undukan batu bersusun itu, bahkan tak jarang dari mereka ada yang sampai patah tulang karena tersangkut ketika mencoba melewati batu tersebut. Tapi tak jarang pula ada pemuda yang hanya berlati sekali dua tapi langsung mampu melewati batu tersebut. Menurut kepercayaan setempat hal ini dipengaruhi oleh faktor genetika. Jika ayahnya atau kakeknya seorang pemberani dan pelompat batu, maka diantara para putranya pasti ada yang dapat melompat batu. Kalau ayahnya dahulu adalah seorang pelompat batu semasih muda, maka anak-anaknya pasti dapat melompat walaupun latihannya sedikit. Bahkan ada yang hanya mencoba satu-dua kali, lalu, bisa melompat dengan sempurna tanpa latihan dan pemanasan tubuh.

Kemampuan dan ketangkasan melompat batu juga dihubungkan dengan kepercayaan lama. Seseorang yang baru belajar melompat batu, ia terlebih dahulu memohon restu dan meniati roh-roh para pelompat batu yang telah meninggal. Ia musti memohon izin kepada arwah para leluhur yang sering melompati batu tersebut. Tujuanya untuk menghindari kecelakaan atau bencana bagi para pelompat ketika sedang mengudara, lalu menjatuhkan diri ke tanah. Sebab banyak juga pelompat yang gagal dan mendapat kecelakaan.

Lantas kenapa para pemuda yang mampu melompat batu kemudian akan menjadi ksatria dikampungnya? Itu lantaran ketika terjadi peperangan antar kampung maka para prajurit yang menyerang harus mempunyai keahlian melompat untuk menyelamatkan diri mengingat setiap kampung di wilayah Teluk Dalam rata-rata dikelilingi oleh pagar dan benteng desa. Maka dari itu ketika tradisi berburu kepala orang atau dalam sebutan mereka mangaih’g dijalankan sang pemburu kepala manusia ketika dikejar atau melarikan diri, mereka harus mampu melompat pagar atau benteng desa sasaran yang telah dibangun dari batu atau bambu atau dari pohon tali’anu supaya tidak terperangkap di daerah musuh.Itu juga sebabnya desa-desa didirikan di atas bukit atau gunung hili supaya musuh tidak gampang masuk dan tidak cepat melarikan diri.

Dan bagi pemuda yang dapat selamat dari perangkap musuh itulah yang kemudian akan pulang ke kampungnya dengan segala kehormatan dan dielu-elukan sebagai pahlawan.
Read More..

Wisata Bogor Nan Indah



Kabupaten Bogor ibukotanya adalah Cibinong, terletak di Propinsi Jawa Barat, Pulau Jawa, Negara Indonesia. Daerah Bogor memiliki hawa yang sejuk sehingga merupakan salah-satu tempat yang nyaman untuk tempat refreshing dan beristirahat sejenak dari segala kegiatan yang melelahkan.

Ada banyak tempat wisata di kawasan Bogor yang dapat dikunjungi oleh wisatawan, antara lain :  

Kawasan Puncak
Kawasan puncak adalah tempat yang sejuk dan nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat, banyak terdapat villa yang dapat disewa oleh wisatawan untuk menginap. Kawasan puncak mempunyai pemandangan yang indah dan mempesona sehingga banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang mengunjunginya.  

Beberapa lokasi wisata kawasan puncak yang dapat dikunjungi oleh wisatawan, yaitu :  

1. Taman Safari
Taman Safari mempunyai beranekaragam satwa yang dilepas di alam bebas. Taman Safari sering juga dijadikan tempat untuk kunjungan study tour bagi pelajar. Agar Taman Safari lebih menarik, taman ini dilengkapi dengan panggung pertunjukkan, wahana permainan, kolam renang dan lainnya. Taman Safari Indonesia terletak di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak.  

2. Taman Wisata Matahari
Di Taman Wisata Matahari terdapat fasilitas wahana permainan air (seperti: perahu dayung, perahu naga, perahu motor dan lainnya), terdapat juga waterpark dan fasilitas outbond. Taman ini dapat dijadikan tempat untuk bermain anak-anak serta belajar dan mengenal alam sekitar. Taman Wisata Matahari terletak di Jalan Megamendung No.37, Cipayung.  

3. Perkebunan Teh Agrowisata Gunung Mas
Di kawasan ini wisatawan dapat menikmati perkebunan teh dengan hawanya yang dingin dan asri. Wisatawan dapat menyaksikan secara langsung para pekerja teh memetik teh di pagi hari sambil menghirup udara yang segar. Wisatawan umumnya melakukan “tea walk” di pagi hari untuk menikmati kesegaran dan keindahan panorama perkebunan teh. Agrowisata Gunung Mas, letaknya di Jalan Raya Puncak KM 87, Desa Tugu Cisarua.  

4. Puncak Pass
Puncak Pass adalah daerah tertinggi di kawasan puncak dan dijadikan sebagai gardu pandang untuk melihat dan menikmati pemandangan alam disekitarnya yang sangat indah.  

5. Telaga Warna 
Sesuai dengan namanya maka air telaga ini dapat berubah warna bila musim berganti dan tidak kalah menariknya pemandangan disekitar danau sangat indah serta danaunya mempunyai air yang jernih dan dingin. Pengunjung juga dapat mengarungi danau dengan perahu atau rakit yang disediakan untuk disewa. Telaga Warna letaknya setelah puncak pass menuju Cianjur.  

6. Kawasan Curug Panjang
Curug Panjang adalah kawasan wisata yang menawarkan keindahan air terjun dan sungai, terletak dikawasan Megamendung. Dikawasan ini wisatawan dapat melakukan kegiatan seperti river trekking (menjelajah sungai).  

7. Kawasan Curug Kembar
Curug Kembar adalah salah satu obyek wisata air terjun yang terletak di kawasan Cisarua, Puncak. Curug Kembar adalah air terjun kembar yang hidup berdampingan sehingga menarik untuk dilihat wisatawan.  

8. Istana Presiden Cipanas
Istana Presiden Cipanas adalah tempat kediaman Presiden Republik Indonesia. Didalam istana terdapat koleksi foto-foto sejarah kepemilikan gedung mulai dari jaman Belanda, terdapat juga museum, toko suvenir, permandian air panas, gedung Bentoel, koleksi tanaman (kaktus dan tanaman hias lainnya).
Read More..