Jumlah Pulau di Indonesia 2013



       Tahun 1972Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memublikasikan sebanyak 6.127 nama pulau-pulau di Indonesia. Pada tahun 1987 Pusat Survei dan Pemetaan ABRI (Pussurta ABRI) menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 17.508, di mana 5.707 di antaranya telah memiliki nama, termasuk 337 nama pulau di sungai.Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), pada tahun 1992 menerbitkan Gazetteer Nama-nama Pulau dan Kepulauan Indonesia yang mencatat sebanyak 6.489 pulau bernama, termasuk 374 nama pulau di sungai.Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Pada tahun 2002  berdasarkan hasil kajian citra satelit menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 18.306 buah.
       Data Departemen Dalam Negeri berdasarkan laporan dari para gubernur dan bupati/wali kota, pada tahun 2004 menyatakan bahwa 7.870 pulau yang bernama, sedangkan 9.634 pulau tak bernama
Jumlah pulau di Indonesia menurut data Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004adalah sebanyak 17.504 buah. 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama.
Rekapitulasi jumlah pulau di Indonesia tahun 2004
No.
Provinsi
Jumlah pulau
Jumlah
Bernama
Belum bernama
1.
205
458
663
2.
237
182
419
3.
200
191
391
4.
73
66
139
5.
16
3
19
6.
43
10
53
7.
23
24
47
8.
86
102
188
9.
311
639
950
10.
1.350
1.058
2.408
11.
111
107
218
12.
19
112
131
13.
47
249
296
14.
22
1
23
15.
232
55
287
16.
48
83
131
17.
25
60
85
18.
461
403
864
19.
473
719
1.192
20.
246
93
339
21.
27
5
32
22.
164
156
320
23.
232
138
370
24.
310
358
668
25.
139
611
750
26.
190
105
295
27.
361
290
651
28.
96
40
136
29.
741
681
1.422
30.
125
1.349
1.474
31.
301
297
598
32.
956
989
1.945
Total
7.870
9.634
17.504
  • Masih banyak lagi pulau di Indonesia baik yang sudah diberi nama dan dihuni maupun yang belum diberi nama dan belum dihuni oleh orang Indonesia sehingga kerapkali terjadi perebutan pulau antara Indonesia dengan negara-negara tetangga dengan tajuk persengketaan batas negara.
  • Jumlah pulau yang begitu banyak menyebabkan adanya nama pulau yang sama.
  • Pulau Ligitan kini milik Malaysia dan disahkan oleh International Court of Justice.
  • Pulau Sipadan kini milik Malaysia dan disahkan oleh International Court of Justice.
Read More..

Sisa-Sisa Keangkuhan Benteng Fort de Kock

MASIH ingat Perang Paderi di mana tokoh adat Sumatera Barat, Tuanku Imam Bonjol memimpin perlawanan rakyat Minangkabau melawan serdadu Belanda yang mencoba menjajah tanah Minang? Pemerintah penjajah Hindia Belanda akhirnya merasa penting membangun sebuah benteng sebagai pertahanan pemerintah dalam menghadapi perlawanan rakyat.

Benteng Fort de Kock didirikan pada tahun 1825 oleh Kapten Bauer di atas Bukit Jirek Negeri, Bukit Tinggi. Hingga saat ini, Benteng Fort de Kock masih menjadi saksi bisu angkuhnya penjajahan Belanda pada saat itu untuk berkuasa atas Minangkabau dan sisa-sisa keangkuhannya masih tersirat dalam bangunan setinggi 20 meter dengan warna cat putih dan hijau ini. 

Benteng Fort de Kock dilengkapi dengan meriam kecil di keempat sudutnya. Kawasan sekitar benteng sudah dipugar oleh pemerintah daerah menjadi sebuah taman dengan banyak pepohonan rindang dan mainan anak-anak. 

Benteng yang berada di kawasan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukit Tinggi ini berada di lokasi yang sama dengan Kebun Binatang Bukit Tinggi dan Museum Rumah Adat Baanjuang. Kawasan benteng terletak di bukit sebelah kiri pintu masuk sedangkan kawasan kebun binatang dan museum berbentuk rumah gadang tersebut berada di bukit sebelah kanan. 

Keduanya dihubungkan oleh Jembatan Limpapeh yang di bawahnya adalah jalan raya dalam kota Bukit Tinggi. Memang kawasan ini hanya terletak 1 km dari pusat kota Bukit Tinggi di kawasan Jam Gadang, tepatnya di terusan jalan Tuanku nan Renceh. Bukit Tinggi sendiri dapat ditempuh sekitar 2 jam dari Kota Padang sebagai ibukota provinsi Sumatera Barat.

Dengan membayar retribusi sebesar Rp 5.000, melihat benteng, menyeberangi jembatan dengan pemandangan yang indah, mengamat-amati berbagai macam satwa dan belajar sejarah di museum dapat dinikmati sekaligus. Khusus memasuki Rumah Adat Baanjuang, pengunjung harus membayar lagi tiket masuk sebesar Rp 1.000 per orang. Tempat ini sering dijadikan tempat piknik keluarga atau tujuan bagi rombongan siswa TK maupun SD untuk mengenal alam, sejarah dan budaya sekaligus.

Sejumlah pengunjung bahkan tampak bergembira hanya sekedar menikmati suasana rindang di sekitar Benteng Fort de Kock usai membaca sedikit penjelasan sejarah mengenai benteng tersebut. Ini tertulis di sebuah prasasti sekitar 10 meter di depan benteng yang ditandatangani oleh Walikota Bukit Tinggi H. Djufri ketika diresmikan sebagai tempat wisata pada tanggal 15 Maret 2003. Berikut sedikit penjelasan tentang Benteng Fort de Kock:

Benteng Fort de Kock ini didirikan oleh Kapten Bauer pada tahun 1825 di atas Bukit Jirek negeri Bukit Tinggi sebagai kubu pertahanan pemerintahan Hindia Belanda menghadapi perlawanan rakyat dalam Perang Paderi yang dipimpin oleh TUANKU IMAM BONJOL.

Ketika itu Baron Hendrick Markus de Kock menjadi Komandan de Roepoen dan Wakil Gubernur Jenderal Pemerintahan Hindia Belanda. Dari sinilah nama lokasi ini menjadi Benteng Fort de Kock.

Udara sejuk Bukit Tinggi bisa saja membuat pengunjung yang datang menjadi lupa waktu. Apalagi jika memandangi keindahan Ngarai Sianok, Gunung Singgalang, Gunung Pasaman dan juga kota Bukit Tinggi dari atas Jembatan Limpapeh. Lalu terus berjalan melihat berbagai satwa dan mampi sebentar di Rumah Adat Baanjuang untuk menambah sedikit wawasan tentang budaya Minangkabau. 

Di dalam bangunan yang sengaja dibangun pada tahun 1930 oleh seorang Belanda, Mr. Mandelar Controleur tersimpan berbagai macam benda-benda khas Minangkabau, seperti pakaian adat, tanduk kerbau dan peralatan menangkap ikan tradisional. Di tempat ini, pengunjung juga dapat berfoto di anjungan maupun dengan pakaian adat Minang hanya dengan membayar Rp 2.500-Rp 5.000.

Keangkuhan Benteng Fort de Kock juga terekam dalam berbagai cendera  mata yang dijajakan di kios-kios di luar kawasan wisata, seperti kaus, gantungan kunci dan tas khas Minangkabau. Sayang rasanya, jika pulang tanpa kenangan tersendiri tentang Benteng Fort de Kock.
Read More..

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru: Panorama Spektakuler Gunung Api dan Padang Pasir



Tinjauan

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru meliputi area seluas 800 km persegi yang berada di  Jawa Timur. Bagi siapa pun yang memiliki kecintaan terhadap suasana gunung api, kunjungan ke taman ini merupakan suatu keharusan. Taman ini adalah kawasan gunung berapi terbesar di provinsi  Jawa Timur. Mengunjungi taman ini dan melihat gumpalan asap keluar dari Gunung Semeru,  gunung api aktif yang berada 3676 meter di atas permukaan laut adalah pengalaman yang luar biasa indah. Kaldera di taman ini merupakan yang terluas di pulau Jawa, dengan padang pasir tandus seluas 10 km. Di lautan pasir ini ditemukan tujuh buah pusat letusan dalam dua jalur yang silang-menyilang yaitu dari timur-barat dan timur laut-barat daya. Dari timur laut-barat daya inilah muncul Gunung Bromo yang termasuk gunung api yang masih aktif dan sewaktu-waktu dapat mengeluarkan asap letusan dan mengancam kehidupan manusia di sekitarnya (± 3.500 jiwa). Suhu di puncak Gunung Bromo berkisar antara 5 sampai 18 derajat Celcius.
Daerah Tengger yang berpasir telah dilindungi sejak tahun 1919. Diyakini sebagai satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia, dan mungkin di dunia yang memiliki pasir laut yang unik sekitar 2000 m di atas permukaan laut. Ada beberapa gunung di dalam kaldera Bromo ini seperti: Gunung Watangan (2.661 m dpl). Gunung Batok (2.470 m dpl), Gunung Kursi (2.581 dpl), Watangan Gunung (2661 m dpl), dan Widadaren Gunung (2.650 m dpl).
Dengan pemandangan yang indah, akses yang mudah dan fasilitas cukup memadai, tidak heran bahwa tempat ini merupakan salah satu destinasi wisata yang paling populer di Jawa.
Untuk melihat lebih banyak foto Gunung Bromo yang menakjubkan, klik link ini.
Read More..

Tradisi Lompat Batu Nias


Tradisi melompat batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai fahombo batu adalah pada mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik. Lebih jauh dari itu bila sang pemuda mampu melompati batu yang disusun hingga mencapai ketinggian 2 m dengan ketebalan 40 cm dengan sempurna maka itu artinya sang pemuda kelak akan menjadi pemuda pembela kampungnya samu’i mbanua atau la’imba hor, jika ada konflik dengan warga desa lain. 

Tapi satu hal yang perlu diketahui bahwa tradisi lompat batu ini tidak terdapat di semua wilayah Nias dan hanya terdapat pada kampung-kampung tertentu saja seperti di wilayah Teluk Dalam. Dan satu hal lagi, tradisi ini hanya boleh diikuti oleh kaum laki-laki saja, dan sama sekali tak memperbolehkan kaum perempuan untuk mencobanya mengingat lompat batu merupakan ajang ketangkasan yang nantinya bila berhasil melompat dengan sempurna yang bersangkutan akan didampuk menjadi pembela kampungnya ketika ada perselisihan dengan kampung lain. 

Oleh karena begitu prestisiusnya kemampuan lompat batu ini, maka sang pemuda yang telah berhasil menaklukan batu ini pada kali pertama bukan saja akan menjadi kebanggaan dirinya sendiri tapi juga bagi keluarganya. Bagi keluarga sang pemuda yang baru pertama kali mampu melompati batu setinggi 2 meter ini biasanya akan menyembelih beberapa ekor ternak sebagai wujud syukuran atas keberhasilan anaknya.

Penampakan tinggi batu yang jauh di atas tinggi pemuda dewasa
Karena suatu kebanggaan, maka setiap pemuda tidak mau kalah dengan yang lain. Sejak umur sekitar 7-12 tahun atau sesuai dengan pertumbuhan seseorang, anak-anak laki-laki biasanya bermain dengan melompat tali. Mereka menancapkan dua tiang sebelah menyebelah, membuat batu tumpuan, lalu melompatinya. Dari yang rendah, dan lama-lama ditinggikan. Ada juga dengan bantuan dua orang teman yang memegang masing-masing ujung tali, dan yang lain melompatinya secara bergilir. Mereka bermain dengan semangat kebersamaan dan perjuangan. 

Uniknya, konon meski sudah latihan keras tidak semua pemuda akhirnya berhasil melewati undukan batu bersusun itu, bahkan tak jarang dari mereka ada yang sampai patah tulang karena tersangkut ketika mencoba melewati batu tersebut. Tapi tak jarang pula ada pemuda yang hanya berlati sekali dua tapi langsung mampu melewati batu tersebut. Menurut kepercayaan setempat hal ini dipengaruhi oleh faktor genetika. Jika ayahnya atau kakeknya seorang pemberani dan pelompat batu, maka diantara para putranya pasti ada yang dapat melompat batu. Kalau ayahnya dahulu adalah seorang pelompat batu semasih muda, maka anak-anaknya pasti dapat melompat walaupun latihannya sedikit. Bahkan ada yang hanya mencoba satu-dua kali, lalu, bisa melompat dengan sempurna tanpa latihan dan pemanasan tubuh.

Kemampuan dan ketangkasan melompat batu juga dihubungkan dengan kepercayaan lama. Seseorang yang baru belajar melompat batu, ia terlebih dahulu memohon restu dan meniati roh-roh para pelompat batu yang telah meninggal. Ia musti memohon izin kepada arwah para leluhur yang sering melompati batu tersebut. Tujuanya untuk menghindari kecelakaan atau bencana bagi para pelompat ketika sedang mengudara, lalu menjatuhkan diri ke tanah. Sebab banyak juga pelompat yang gagal dan mendapat kecelakaan.

Lantas kenapa para pemuda yang mampu melompat batu kemudian akan menjadi ksatria dikampungnya? Itu lantaran ketika terjadi peperangan antar kampung maka para prajurit yang menyerang harus mempunyai keahlian melompat untuk menyelamatkan diri mengingat setiap kampung di wilayah Teluk Dalam rata-rata dikelilingi oleh pagar dan benteng desa. Maka dari itu ketika tradisi berburu kepala orang atau dalam sebutan mereka mangaih’g dijalankan sang pemburu kepala manusia ketika dikejar atau melarikan diri, mereka harus mampu melompat pagar atau benteng desa sasaran yang telah dibangun dari batu atau bambu atau dari pohon tali’anu supaya tidak terperangkap di daerah musuh.Itu juga sebabnya desa-desa didirikan di atas bukit atau gunung hili supaya musuh tidak gampang masuk dan tidak cepat melarikan diri.

Dan bagi pemuda yang dapat selamat dari perangkap musuh itulah yang kemudian akan pulang ke kampungnya dengan segala kehormatan dan dielu-elukan sebagai pahlawan.
Read More..

Wisata Bogor Nan Indah



Kabupaten Bogor ibukotanya adalah Cibinong, terletak di Propinsi Jawa Barat, Pulau Jawa, Negara Indonesia. Daerah Bogor memiliki hawa yang sejuk sehingga merupakan salah-satu tempat yang nyaman untuk tempat refreshing dan beristirahat sejenak dari segala kegiatan yang melelahkan.

Ada banyak tempat wisata di kawasan Bogor yang dapat dikunjungi oleh wisatawan, antara lain :  

Kawasan Puncak
Kawasan puncak adalah tempat yang sejuk dan nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat, banyak terdapat villa yang dapat disewa oleh wisatawan untuk menginap. Kawasan puncak mempunyai pemandangan yang indah dan mempesona sehingga banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang mengunjunginya.  

Beberapa lokasi wisata kawasan puncak yang dapat dikunjungi oleh wisatawan, yaitu :  

1. Taman Safari
Taman Safari mempunyai beranekaragam satwa yang dilepas di alam bebas. Taman Safari sering juga dijadikan tempat untuk kunjungan study tour bagi pelajar. Agar Taman Safari lebih menarik, taman ini dilengkapi dengan panggung pertunjukkan, wahana permainan, kolam renang dan lainnya. Taman Safari Indonesia terletak di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak.  

2. Taman Wisata Matahari
Di Taman Wisata Matahari terdapat fasilitas wahana permainan air (seperti: perahu dayung, perahu naga, perahu motor dan lainnya), terdapat juga waterpark dan fasilitas outbond. Taman ini dapat dijadikan tempat untuk bermain anak-anak serta belajar dan mengenal alam sekitar. Taman Wisata Matahari terletak di Jalan Megamendung No.37, Cipayung.  

3. Perkebunan Teh Agrowisata Gunung Mas
Di kawasan ini wisatawan dapat menikmati perkebunan teh dengan hawanya yang dingin dan asri. Wisatawan dapat menyaksikan secara langsung para pekerja teh memetik teh di pagi hari sambil menghirup udara yang segar. Wisatawan umumnya melakukan “tea walk” di pagi hari untuk menikmati kesegaran dan keindahan panorama perkebunan teh. Agrowisata Gunung Mas, letaknya di Jalan Raya Puncak KM 87, Desa Tugu Cisarua.  

4. Puncak Pass
Puncak Pass adalah daerah tertinggi di kawasan puncak dan dijadikan sebagai gardu pandang untuk melihat dan menikmati pemandangan alam disekitarnya yang sangat indah.  

5. Telaga Warna 
Sesuai dengan namanya maka air telaga ini dapat berubah warna bila musim berganti dan tidak kalah menariknya pemandangan disekitar danau sangat indah serta danaunya mempunyai air yang jernih dan dingin. Pengunjung juga dapat mengarungi danau dengan perahu atau rakit yang disediakan untuk disewa. Telaga Warna letaknya setelah puncak pass menuju Cianjur.  

6. Kawasan Curug Panjang
Curug Panjang adalah kawasan wisata yang menawarkan keindahan air terjun dan sungai, terletak dikawasan Megamendung. Dikawasan ini wisatawan dapat melakukan kegiatan seperti river trekking (menjelajah sungai).  

7. Kawasan Curug Kembar
Curug Kembar adalah salah satu obyek wisata air terjun yang terletak di kawasan Cisarua, Puncak. Curug Kembar adalah air terjun kembar yang hidup berdampingan sehingga menarik untuk dilihat wisatawan.  

8. Istana Presiden Cipanas
Istana Presiden Cipanas adalah tempat kediaman Presiden Republik Indonesia. Didalam istana terdapat koleksi foto-foto sejarah kepemilikan gedung mulai dari jaman Belanda, terdapat juga museum, toko suvenir, permandian air panas, gedung Bentoel, koleksi tanaman (kaktus dan tanaman hias lainnya).
Read More..

Pantai Sorake Tempat Selancar Terbaik Di Indonesia


Pantai Sorake disebut-sebut sebagai tempat selancar terbaik kedua setelah pantai Hawaii, Amerika.

Pantai Sorake terletak di Pulau Nias, tepatnya di Desa Botohilitano, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan dan posisi Pulau Nias berada disebelah barat Pulau Sumatera. Kabupaten Nias Selatan adalah merupakan salah-satu kabupaten di Sumatera Utara yang terletak di Pulau Nias.

Ada 2 (dua) altenatif jalan yang dapat ditempuh untuk menuju Pulau Nias :
Melalui Jalan Laut
Untuk menuju Pulau Nias, jarak yang harus ditempuh adalah ± 85 mil perjalanan laut atau ± 12 jam perjalanan laut dengan mengunakan kapal feri dari Kota Sibolga, Sumatera Utara menuju dermaga kapal Gunung Sitoli. Gunung Sitoli adalah satu-satunya kota terbesar di Pulau Nias.
Dari Gunung Sitoli menuju Kota Teluk Dalam memerlukan waktu ± 4 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Melalui Jalan Udara
Perjalanan ke Pulau Nias menggunakan pesawat udara berangkat dari Bandara Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara. Dari Bandara Polonia memerlukan waktu ± 1 jam untuk sampai di Bandara Binaka yang terletak sekitar 20 kilometer di selatan Gunung Sitoli, Pulau Nias. Dari Bandara Binaka, dapat menggunakan kendaraan sewa atau travel untuk perjalanan darat menuju Kota Teluk Dalam yang membutuhkan waktu ± 4 jam perjalanan.

Hal –Hal Yang Menarik Dari Pantai Sorake
Pantai Sorake merupakan tempat wisata bagi wisatawan dalam negeri maupun wisatawan mancanegara. Setiap tahunnya banyak wisatawan dari belahan penjuru dunia datang ke Pantai Sorake untuk melakukan kegiatan olahraga selancar.
Pantai Sorake memiliki keistimewaan gelombang ombak yang tinggi dan ombaknya bisa bergulung dengan utuh sampai kebibir pantai serta memiliki 11 kali gelombang sebelum pecah dengan ketinggian gelombang antara 3 meter sampai dengan 5 meter, ombaknya punya 5 tingkatan sehingga peselancar dapat melakukan atraksi dengan berbagai gaya disetiap tingkatan dan peselancar bisa menaikki ombak hingga mencapai jarak sejauh 200 meter karena memiliki karakter ombak yang panjang yang jarang ditemui dibelahan dunia manapun.

Pantai Sorake cukup unik karena tidak ada pasir yang melandai, yang ada adalah batu karang yang bertebaran . Pinggiran batu-batu karang yang terluar adalah langsung berhadapan dengan laut dalam yang mempunyai kedalaman 2 sampai 3 meter.
Jika ingin berselancar tidak perlu berenang sampai jauh ketengah, akan tetapi cukup berjalan kaki dipinggir pantai yang dipenuhi batu karang, lalu berenang sejauh 2 atau 3 meter kedalam laut dan selanjutnya tinggal menunggu gulungan ombak untuk meluncur.

Fasilitas Yang Tersedia
Terdapat home stay, penginapan, hotel.

Saat Terbaik Untuk Berkunjung Ke Pantai Sorake
Pada hari libur terutama hari sabtu dan minggu, Pantai Sorake ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitarnya untuk sekedar refresing menikmati keindahan laut dengan awan biru diatasnya atau berenang dipinggir laut.

Di Pantai Sorake sering diadakan Kompetisi Selancar yang bersifat lokal maupun yang bersifat internasional. Nias Open adalah salah satu kejuaraan selancar di Pantai Sorake yang diikuti oleh berbagai peselancar dari berbagai negara. Kejuaraan selancar ini biasanya diadakan pada bulan Juni sampai Juli yaitu pada saat ombak sedang besar-besarnya.

Nias Selatan memiliki pantai-pantai yang indah, pasir pantainya yang putih serta lautnya yang jernih berwarna biru memukau. Disamping wisata pantainya, Nias memiliki juga peninggalan budaya megalitik, rumah-rumah adat Nias serta berbagai hasil karya masyarakat Nias yang telah berumur ratusan tahun lamanya.
Read More..

Museum Pusaka Nias, Gudangnya Budaya Taditional Kepuluannias


Kepulauannias.com, – Galery budaya adalah hal mutlak dimiliki oleh setiap daerah. Dinias, Penyimpanan berharga tentang berbagai peninggalan budaya dapat anda temukan di “Museum Pusaka Nias“.
Museum Pusaka Nias
Museum Pusaka Nias
Museum Pusaka Nias adalah salah satu wadah untuk melestarikan nilai-nilai budaya Nias. Museum Pusaka Nias dikelola oleh Persaudaraan Kapusin Propinsi Sibolga. Informasi yang lebih lengkap tentang museum ini dapat diperoleh di Website Resmi Museum Pusaka Nias (pusaka-nias.org).
Jadi, Bagi anda yang sedang mencari informasi guna menelusuri keindahan yang dalam budaya di Nias, Maka wajib berkunjung keMuseum ini.
Tak hanya itu saja, dalam musem ini juga ada flora dan fauna yang sangat jarang jarang ditemui alias mulai disadari kepunahannya. Anda akan menemukan berbagai macam binatang dari yang buas, langka dan unik  seperti buaya, beo nias dan masih banyak lagi.
Museum Pusaka Nias memang memelihara beberapa jenis fauna Nias yang ada hubungannya dengan mite-mite atau dongeng dan sering dilukiskan sebagai simbol untuk mengekspresikan suatu idea, umpamanya: ular, buaya, kancil, monyet, biawak, kura-kura, kijang, burung beo, dll. Semua hewan ini dipelihara di kompleks Museum Pusaka Nias.
Disamping itu diMuseum memiliki program yang bertujuan untuk Pelestarian lingkungan melalui pelatihan pemanfaatan tanaman obat tradisional Nias.
Gedung Museum Pusaka Nias terdiri dari 4 paviliun sebagai ruangan pameran dan beberapa gedung penunjang sebagai kantor operasional, tempat miniatur rumah-rumah tradisional, balai pertemuan (omo bale), rumah tamu, halaman batu-batu megalit dan kantin.
Jenis koleksi Museum Pusaka Nias meliputi Etnologi, Arkeologi, Numismatik, Keramik, Histori, Biologi, Seni Rupa dan Teknologi. Jumlah koleksi lebih 6500 buah.
Read More..

Unik! Danau Toba Punya Pantai Pasir Putih


Suryono Brandoi Siringoringo - d'Traveler - Rabu, 21/11/2012 10:17:00 WIB
detikTravel Community -  
Unik sudah pasti. Beda dengan pantai lainnya, Pasir Putih Parbaba ini bukan di laut tapi di tepi danau. Keunikan yang tersimpan di Danau Toba, Sumatera Utara ini pun bisa menggoda wisatawan untuk menceburkan diri. Byurr!

Pagi yang cerah dan indah itu merupakan kenangan ketika kami berangkat melakukan perjalanan wisata. Walaupun, cuaca masih dingin sampai menusuk tulang-tulang sumsum, itu tidak menjadi hambatan. Semua itu merupakan suatu kesatuan yang sangat berkesan seolah-olah Tuhan berkata selamat menikmati perjalanan wisata ini.

Beberapa minggu yang lalu,seorang teman kampus yang kini sudah tamat dan bekerja ingin berlibur bersama kami, teman-temannya yang masih berjuang menyelesaikan tugas akhir untuk meraih gelar sarjana. Keinginannya itu juga sebagai ungkapan akan kerinduannya kepada teman-teman saat kuliah dulu. Hal itu pun kami tanggapi dengan senang hati.

Tanggal 26 Oktober, kami setujui sebagai hari untuk melakukan perjalan wisata tersebut. Kenapa tanggal 26 Oktober? Karena saat itu adalah tanggal merah, tepatnya dalam rangka Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam.

Jadi, hari ini juga kami punya waktu luang untuk berhenti sejenak dari aktivitas masing-masing. Samosir dan Parapat menjadi tempat yang kami pilih untuk wisata kami.

Dimulai pada 25 Oktober 2012, pukul 08.00 WIB kami semua berkumpul di tempat kos seorang teman. Sebelum kami berangkat, ada sedikit kekecewaan karena tidak semua teman yang awalnya berjumlah sebelas orang setuju ikut, malah ada beberapa teman yang bisa ikut, akhirnya kami hanya tujuh orang yang berangkat untuk berlibur.

Tepat pukul 00.45 WIB, kami pun berangkat dari Medan menuju Samosir. Dari atas mobil, kelihatannya semua teman beseri-seri dan gembira. Selama perjalanan kami isi dengan ngobrol-ngobrol, bercanda, hingga menimbulkan suasana yang semakin ceria.

Setelah lelah ketawa-ketiwi, teman-teman pun tidur karena perjalanan masih panjang. Rute yang kami lalui menuju Samosir dengan memilih rute Medan-Berastagi-Sidikalang-Pangururan. Teman-teman pun tertidur, hanya supir dan kernetnya kebetulan supir mobil yang disewa adalah teman kami juga namanya Mas Dodi Turnip alias Rini.

Sekitar, pukul 07.00 WIB kami pun sampai di Tele. Setelah sarapan pagi dengan melakukan perjalanan kurang lebih 20 km, kami pun sampai di Menara Pandang Tele. Sesampainya di sana kami sempatkan untuk mengabadikan foto sebagai kenangan di menara pandang. Teman-teman yang baru pertama kalinya berwisata ke Samosir, sangat takjub dengan keindahan Pulau Samosir dan Danau Toba.

Danau Toba, berbicara tentang pesona danau vulkanik yang terletak di Sumatera Utara ini memang tidak akan ada habisnya. Sebab danau ini punya objek wisata alam yang indah membentang dari satu bagian ke bagian lainnya. Mulai dari perairan danau, perbukitan, jejeran pegunungan, hingga pantai berpasir putih serta objek wisata alam lainnya seperti Pulau Samosir yang berada tepat di tengah-tengah Danau Toba.

Tak hanya sebagai objek wisata alam, Danau Toba pun terkenal dengan eksotika perkampungan etnis Batak. Di mana tradisi dan kebudayaan khas Batak masih dapat Anda lihat, sebab penduduk di perkampungan tersebut sangat menjaga kelestarian budaya yang dibawa oleh generasi-generasi mereka sebelumnya.

Dengan keunikan Danau Toba yang begitu eksotis seperti ini, Danau Toba menjadi destinasi pariwisata internasional bahkan juga menjadi ikon pariwisata Indonesia. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju hotspring atau pangururan. Sepanjang perjalanan, kami disuguhi dengan pemandangan yang indah.

Danau Toba dikelilingi bukit-bukit, namun gundul, tandus, dan gersang. Kemudian, mulailah tampak ciri khas Batak. Di sepanjang bukit tersebut kelihatan beberapa kuburan yang berupa tugu berukuran besar, serta tinggi dan rendah. Artinya, bukit-bukit tersebut tidak ditanami dengan tumbuhan tetapi dengan jasad orang yang meninggal.

Banyaknya kuburan atau tugu itu dikarenakan masih adanya pemahaman orang Batak. Pemahaman tersebut, yakni sejauh manapun seseorang merantau kalau meninggal harus dikubur di kampung halamannya, Samosir.

Pemandangan lain yang terlihat adalah keramba ikan di danau. Keramba biasanya terbuat dari jaring bahan plastik. Di sanalah ikan diternakkan yang tiap hari harus dikasih makan. Keramba itu kelihatannya dalam jumlah banyak dan benar-benar sangat mengganggu dan merusak keindahan.

Pukul 09.00 WIB kami sampai di Hotspring. Karena cuaca di Samosir sudah mulai cerah, kami pun memutuskan untuk tidak mandi di hotspring. Kami hanya singgah sebentar untuk cuci muka dan menikmati pemandangan di sekitar hotspring. Selanjutnya, kami sempatkan untuk berkeliling di Kota Pangururan, Ibukota Samosir ini sebelum berangkat menuju Pantai Pasir Putih Parbaba.

Salah satu keunikan yang tersimpan di pesisir Danau Toba adalah Pantai Pasir Putih Parbaba. Apabila baru pertama kali mendengar adanya sebuah pantai yang terletak di Danau Toba tentunya menyimpan pertanyaan.

Bagaimana bisa ada pantai yang terdapat di pesisir danau? Apalagi Danau Toba bukanlah daerah dataran rendah dengan hawa panas yang bisa menyebabkan daerah punya banyak pantai.

Ya, panorama pantai ini memang ada di Danau Toba. Tentunya destinasi ini bukanlah pantai yang seperti dibayangkan sebelumnya. Karena pantai di Danau Toba ini berbeda dari pantai-pantai lainnya yang terdapat di dataran rendah, meski sama-sama memiliki pasir putih yang khas.

Keunikan pantai ini banyak mengundang perhatian dan decak kagum para wisatawan dari berbagai daerah ketika mengunjunginya. Berada di daerah dataran tinggi yang beriklim sejuk, perairan di pantai ini bukanlah air asin yang mengandung garam seperti di daerah dataran rendah melainkan air tawar yang terdapat perairan Danau Toba. Sehingga sensasi segar dan sejuk membaur menjadi satu ketika berada di kawasan pantai ini.

Selain itu pantai ini juga cukup dangkal hingga jarak beberapa meter dari pesisir. Bahkan menurut informasi, kedalaman yang paling tinggi dari Pantai Pasir Putih Parbaba ini hanya berkisar antara 2 meter hingga 2,5 meter.

Apabila berenang di sekitar Pantai Pasir Putih Parbaba, maka Anda akan merasakan sensasi seperti di kolam renang alami yang berukuran besar. Ditambah rasa yang tentunya cukup aman tanpa adanya arus deras seperti di daerah pantai dataran rendah.

Tak hanya itu, pasir putih di kawasan pantai ini pun juga terlihat sangat bersih. Pasir putih tersebut membentang dari sisi utara ke selatan dan sesekali bergerak seiring dengan hembusan angin yang sejuk.

Sekitar pukul 11.30 WIB kami pun sampai di Pantai Pasir Putih Parbaba. Sesampainya di sana kami menggelar tikar. Tempat kami berteduh di bawah pohon waru menikmati panorama alam yang disuguhkan pantai pasir putih ini.

Setelah makan siang, tak lengkap rasanya apabila tidak berenang ataupun sekadar berendam di perairan pantai yang unik ini. Ya, meski airnya cukup dingin tapi akan terasa sangat segar ketika merasakan langsung air pantainya. Apalagi setelah menempuh perjalanan jauh menuju Danau Toba.

Rasa lelah dan penat di perjalanan akan hilang setelah menyaksikan panorama alam yang terbentang di sekitar Pantai Pasir Putih Parbaba. Puas berenang di Pantai Pasir Putih Parbaba, pukul 14.30 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju Tomok.
Read More..