Seperti yang berada di Kabupaten Empatlawang dan Kota Lubuklinggau. Kedua kota ini separuh perbatasannya langsung bersinggungan dengan bukit barisan. Beragam tempat indah tersembunyi banyak didapati di kawasan itu. Ketika KORAN SINDO PALEMBANG melakukan perjalanan olahraga parawisata yang bertajuk Musi Triboatton II 2013, ada beberapa catatan tentang pesona keindahan alam yang tersembunyi dibalik kerasnya olahraga dayung yang menempuh sekitar 500 kilometer Sungai Musi.
Bermula di Kota Tebing Tinggi, ibu kota Kabupten Empatlawang. Di daerah ini ada air terjun 9 Tingkat Batu Betiang. Letak air terjun ini tersembunyi di antara Bukit Batu Harum di Desa Ulak Dabuk, Kecamatan Talang Padang. Untuk mengunjunginya diperlukan waktu cukup lama karena belum disediakan infrastruktur. Kalau ingin menempuh dengan jalan kaki, harus ditempuh selama kurang lebih 3 jam.
Namun, tak perlu khawatir karena akan disediakan ojek motor sampai ke atas dengan tarif pergi – pulang Rp20.000. Camat Talang Padang Syafei Marzuki menuturkan, air terjun 9 Tingkat Batu Betiang sudah lama keberadaannya. Hanya saja, masyarakat sekitar tidak mengeskplorasi dengan baik untuk pariwisata. “Hingga pada tahun 2010 pemerintah daerah mengunjungi tempat tersebut dan melaporkan temuannya kepada bupati. Bupati setuju mengeskplorasi lebih serius potensi wisata tersebut,” papar dia.
Dinamakan Air Terjun 9 Tingkat Batu Betiang karena air terjun ini memiliki sembilan undakan yang terjal dan diperlukan pendakian untuk mencapai setiap undakannya. Sementara, disebut Batu Betiang karena ada sebuah batu menyerupai tiang di tengah air terjun. Meski jalan terjal menuju air terjun ini berupa pendakian serta masuk ke dalam hutan, sesampainya di tempat ini, keindahan air yang mengalir membayar keletihan perjalanan Anda.
Selanjutnya KORAN SINDO PALEMBANG beralih ke Kota Lubuklinggau. Di sini ada tiga destinasi wisata alam seperti Air Terjun Temam, Watervang dan Bukit Sulap. Air Terjun Temam terletak tak jauh dari pusat Kota Lubuklinggau. Lokasinya lebih kurang 11 km ke arah selatan, tepatnya di Kelurahan Rahma, Lubuklinggau Selatan I. Tinggi air terjun ini kira-kira 12 meter dengan dikelilingi bebatuan alam dan kawasan perkebunan karet.
Jika ingin merasakan sensasi dinginnya air terjun, Anda bisa maju beberapa langkah untuk merasakan hembusan angin dan air yang mengenai wajah. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Lubuklinggau Yana Pardiana menuturkan, walau tidak dilewati Sungai Musi, aliran air ini melewati Sungai Muara Kelingi dan akan terbawa ke aliran Sungai Musi.
Kemudian, di atas air terjun terdapat jembatan merah yang diproyeksikan selesai pada akhir tahun ini. Jika jembatan ini sudah selesai dibangun, siapapun dapat melihat panorama air terjun dari atas. “Demi memajukan pariwisata dan menarik minat wisatawan, di tempat ini dilakukan pembenahan seperti pengaspalan yang sudah selesai. Ada pula pembuatan waterboom, panggung teater, dan taman,” katanya.
Yana menambahkan, akses menuju air terjun mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi atau ojek bagi mereka yang ingin melihat dan merasakan langsung keindahannya. Hanya dengan menempuh waktu sekitar 30 menit dari pusat Kota Lubuklinggau, maka akan tiba di Air Terjun Temam yang sebentar lagi akan dijadikan objek wisata unggulan pada 2014 mendatang. SIDRATUL MUNTAHA Palembang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar