Obyek wisata yang juga Ikon dari Sumatera Selatan adalah Jembatan Ampera yang terdapat di Palembang, ibukota provinsi Sumatera Selatan. Namun Wisatawan juga bisa mendatangi tempat wisata lain yang terdapat di provinsi Sumsel seperi tempat obyek wisata liburan menarik yang ada di Sumatera Selatan.
Air Terjun Temam
Air Terjun Temam Sumatera Selatan
Tempat Wisata Alam Air Terjun Temam
Lubuk Linggau Sumatera Selatan dengan ketinggian12 m dan lebar 25 m.
Lokasinya dikelilingi batu-batuan alam serta pepohonan yang hijau dengan
kondisi lingkungan alam yang masih alami. Objek wisata ini berlokasi 11
km ke arah selatan dari pusat Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas,
Propinsi Sumatera Selatan. Lubuk Linggau sendiri dapat ditempuh dengan
6.5 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dari Palembang. Sebagai
alternatif lain, kota ini juga dapat dicapai melalui Bengkulu dan
berjarak sekitar 4 jam perjalanan dari Bengkulu.
Air Terjun ini sendiri terletak ± 50 m dari jalan poros yang menghubungkan antara Kelurahan Air Temam dan Kelurahan Rahma. Bagi wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan tersebut membutuhkan waktu ± 30 menit dari pusat Kota Lubuklinggau.
Air Terjun ini sendiri terletak ± 50 m dari jalan poros yang menghubungkan antara Kelurahan Air Temam dan Kelurahan Rahma. Bagi wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan tersebut membutuhkan waktu ± 30 menit dari pusat Kota Lubuklinggau.
Air Terjun Bidadari
Air Terjun Bidadari Lahat Sumatera Selatan
Objek Wisata Air Terjun Bidadari
terletak di Desa Karang Dalam, Kec. Pulau Pinang, Lahat,Sumatera
Selatan.Di sebut Air Terjun Bidadari Konon di Air Terjun ini tempat
biasa Bidadari Mandi. Untuk menikmati Air Terjun ini tidaklah susah,
dari Kota Lahat berjarak 16 km atau 231 km dari Palembang.Di sekitar
lokasi Air Terjun Bidadari, ada 3 Air Terjun lagi yaitu Air Terjun
Bujang Gadis dengan ketinggian sekitar 4 m, Air Terjun Sumbing dengan
ketinggian sekitar 35 m dan Air Terjun Naga dengan ketinggian sekitar 10
m yang dapat dinikmati dengan menyusuri aliran dari Air Terjun
Bidadari hingga ke bawah Air Terjun Naga.
Jembatan Ampera Sungai Musi
Jembatan Ampera merupakan jembatan
kebanggaan masyarakat Palembang, Sumatera Selatan dan menjadi Trade Mark
bagi kota Palembang. Keberadaan jembatan tersebut sangat penting untuk
menghubungkan daerah ulu dan ilir sehingga transportasi menjadi lancar
dan otomatis juga memperlancar kehidupan ekonomi. jembatan ini memiliki
panjang 1.177 meter dengan lebar 22 meterJembatan Ampera merupakan
hadiah Bung Karno bagi masyarakat Palembang yang dananya diambil dari
dana perampasan perang Jepang.Peresmian pemakaian jembatan dilakukan
pada tahun 1965 tepatnya pada tanggal 30 September 1965 Oleh Letjend
Ahmad Yani ( sore hari Pak Yani Pulang dan subuh 1 Oktober 65 menjadi
Korban G.30 S PKI), sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama
jembatan. Akan tetapi, setelah terjadi pergolakan politik pada tahun
1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun
diubah menjadi Jembatan Ampera. tetapi masyarakat palembang lebih suka
memanggil jembatan ini dengan sebutan “Proyek Musi”.
Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.
Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.Sejak tahun 1970, Jembatan Ampera sudah tidak lagi dinaikturunkan. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini, yaitu sekitar 30 menit, dianggap mengganggu arus lalu lintas antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir, dua daerah Kota Palembang yang dipisahkan oleh Sungai Musi.
Alasan lain karena sudah tidak ada kapal besar yang bisa berlayar di Sungai Musi. Pendangkalan yang semakin parah menjadi penyebab Sungai Musi tidak bisa dilayari kapal berukuran besar. Sampai sekarang, Sungai Musi memang terus mengalami pendangkalan .
Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.
Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.Sejak tahun 1970, Jembatan Ampera sudah tidak lagi dinaikturunkan. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini, yaitu sekitar 30 menit, dianggap mengganggu arus lalu lintas antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir, dua daerah Kota Palembang yang dipisahkan oleh Sungai Musi.
Alasan lain karena sudah tidak ada kapal besar yang bisa berlayar di Sungai Musi. Pendangkalan yang semakin parah menjadi penyebab Sungai Musi tidak bisa dilayari kapal berukuran besar. Sampai sekarang, Sungai Musi memang terus mengalami pendangkalan .
Sungai Manna
Sungai Manna Sumatera Selatan
Sungai Manna di wilayah Kecamatan
Tanjungsakti Kabupaten Lahat, atau sekitar 40 km dari kota Pagaralam,
Sungai Manna yang membelah bagian Selatan Provinsi Bengkulu ini bagian
hulunya berada di wilayah Sumatera Selata.Sungai ini memiliki tingkat
kesulitan bervariasi, keadaan sungai cukup lebar di bagian awal,
sedangkan sepanjang 15 Km berikutnya terdapat jalur sungai yang sempit
dan arusnya deras bergemuruh, sehingga cukup menantang bagi penggemar
olah raga arung jeram. Jalur sungai sangat jeram yang berupa patahan
(hole) dengan dinding batuan padas di pinggiran sungai, serta keadaan
arus di ujung jeram yang membentuk cekungan dan arus memutar. Jeram
Sungai Manna mempunyai kategori kesulitan maksimal grade-IV. Keindahan
alam yang berupa tebing-tebing di kiri-kanan sungai menawarkan keindahan
alam hutan hujan tropis yang sangat memukau.
Lokasi start awal Jeram Manna berada di wilayah Kecamatan Tanjungsakti Kabupaten Lahat, atau sekitar 40 Km dari Kota Pagaralam.
Lokasi start awal Jeram Manna berada di wilayah Kecamatan Tanjungsakti Kabupaten Lahat, atau sekitar 40 Km dari Kota Pagaralam.
Air Terjun Bedegung
Air Terjun Bedegung sumatera Selatan
Air terjun ini terletak di dekat Desa
Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung, sekitar 56 km di selatan Muara Enim.
Sumber mata airnya di celah Bukit Barisan dan ke bawah membentuk sebuah
sungai kecil yang deras. Curup Bedegung merupakan objek wisata alam
handalan daerah ini.
Untuk memudahkan para pengunjung mendekati air terjun, tersedia jalan setapak sepanjang 600 meter yang dibangun di tepi sungai dan sebuah jembatan yang melintasi sungai kecil yang deras itu. Sedangkan di atas sungai tersedia lapangan parkir, warung-warung yang menyediakan makan dan minuman. Dan agak ke hilir, terdapat sebuah tempat pemandian alam dan tempat memancing, lengkap dengan fasilitasnya.
Air terjun alami ini merupakan tempat rekreasi yang memberikan kesejukan bagi pengunjung karena hembusan angin yang membawa butiran-butiran air. Suasana alam pegunungan di sekitarnya benar-benar mengesankan.
Untuk memudahkan para pengunjung mendekati air terjun, tersedia jalan setapak sepanjang 600 meter yang dibangun di tepi sungai dan sebuah jembatan yang melintasi sungai kecil yang deras itu. Sedangkan di atas sungai tersedia lapangan parkir, warung-warung yang menyediakan makan dan minuman. Dan agak ke hilir, terdapat sebuah tempat pemandian alam dan tempat memancing, lengkap dengan fasilitasnya.
Air terjun alami ini merupakan tempat rekreasi yang memberikan kesejukan bagi pengunjung karena hembusan angin yang membawa butiran-butiran air. Suasana alam pegunungan di sekitarnya benar-benar mengesankan.
Candi Bumi Ayu
Candi Bumi Ayu Sumatera Selatan
Objek Wisata Candi Bumi Ayu terletak di
Desa Bumiayu Kecamatan Tanah Abang. Candi ini merupakan satu-satunya
Kompleks Percandian di Sumatera Selatan, sampai sekarang tidak kurang 9
buah Candi yang telah ditemukan dan 4 diantaranya telah dipugar, yaitu
Candi 1, Candi 2, Candi 3 dan Candi 8. Usaha pelestarian ini telah
dimulai pada tahun 1990 sampai sekarang, dengan didukung oleh dana APBN.
Walaupun demikian peran serta Pemerintah Kabupaten Muara Enim cukup
besar, antara lain Pembangunan Jalan, Pembebasan Tanah dan Pembangunan
Gedung Museum Lapangan. Percandian Bumiayu meliputi lahan seluas 75,56
Ha, dengan batas terluar berupa 7 (tujuh) buah sungai parit yang
sebagian sudah mengalami pendangkalan. Tanah yang sudah dikuasai oleh
Pemerintah Kabupaten Muara Enim seluas 6,50 Ha, selebihnya 69,06 Ha
masih dikuasai oleh masyarakat. Lahan ini terdiri dari pemukiman
masyarakat, kebun karet, kebun jeruk, tanah desa dan rawa-rawa. Sesuai
dengan Studi Rencana Induk Pelestarian Situs Bumiayu Sumatera Selatan
tahun 1996/1997 yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Secara bertahap lahan tersebut
akan dibebaskan, mengingat lahan tersebut merupakan Situs Purbakala.
Candi Bumi Ayu pada saat ini masih dalam proses pengkajian dan
pemugaran, sehingga belum banyak informasi yang dapat diketahui,
sedangkan informasi tertulis dari Candi tersebut masih dalam proses
dipahami oleh Tim Pengkajian Peninggalan Purbakala Propinsi Sumatera
Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar